menejemen touring ala lb22

on Kamis, 03 April 2014
Berawal dari komentar salah satu teman lb22 di facebook saya, yang meminta di buatkan tulisan tentang menajemen touring. akhirnya di buatlah tulisan ini.mungkin akan panjang .

siapa bilang touring itu gampang?
Touring pun harus ada manajemen-nya, kenapa begitu? karena saat touring kita akan melakukan perjalanan dimana semua bisa terjadi dijalan maka di perlukan suatu usaha yang maksimal agar tujuan utama tercapai jangan sampai yang awalnya ingin have fun justru jadi cemberut berkepanjangan.

dalam touring sendiri bisa di bagi menjadi 2 jenis menurut LB22 yaitu
  1. solo touring : di mana kita hanya pergi sendirian / bersama boncenger, dimana di sini sangan penting dalam persiapan baik pengendara maupun kendaraan karena kalau terjadi apa apa tidak akan ada yang menolong. 
  2. team touring : dimana kita pergi berkelompok, saat touring ini di perlukan koordinasi yang bagus. mulai dari penyatuan persepsi touring, persiapan kendaraan , pengaturan posisi selama di jalan, penentuan rest poin , dll
beberapa tips yang lb22 dapat berikan jika melakukan touring berkelompok
  • tentukan urutan posisi masing masing motor/ anggota, dimana hal ini untuk meminimalisir tercecernya anggota 
 sebaiknya cc yang lebih kecil ditaruh di depan
anggota yang tahu jalan di taruh di depan dan belakang, sehingga klu terpisah tetap ada yang mengetahui jalan 
  • .dilakukan penentuan tugas yang jelas , seperti road captai, sweeper , vordreijer dll
  • dilakukan penentuan poin point istirahat
  • sebaiknya di lakukaan penyamaan odometer sehingga jika ada yang tercecer tinggal di tanyakan ada di KM berapa, memudahkan dalam monitoring
  • dilakukan pembagian kelompok team jika terlalu banak idealnya satu team itu antara maksimal 10 orang jikia lebih sudah sulit dalam mengaturnya. 
  • buat kesepakatan kecepatan yang di gunakan , jika road captai kurang berpengalaman sehingga tidak ada yang tercecer

kembali ke pembahasan awal, Apa itu manajemen touring ? Tidak lain adalah Perencanaan, Pengorganisasian, Pelaksanaan dan Pengendalian / Pengawasan Touring itu sendiri. Secara singkat dapat di jelaskan sebagai berikut :

1. PERENCANAAN : Dalam hal ini setiap kegiatan touring hendaklah direncanakan dengan cermat, perencanaan itu termasuk :
- Perencanaan Sasaran (tempat yang dituju, hotel untuk stay).
- Perencanaan Route, (termasuk tempat-tempat istirahat/makan/minum)
- Perencanaan Biaya.
- Perencanaan jumlah peserta.
- Perencanaan Back up service.
- Perencanaan Pengawalan.

2.  PERSIAPAN: dalam hal ini di perlukan usaha masing masing idividu agar touring berjalan lancar
-
Persiapan barang yang harus dipersiapkan untuk individu:
·         Pakaian yang adem dan nyaman. Jangan sampai di atas motor pakaian bikin risih, apalagi gatal-gatal wah gawat.
  • Karena perjalanan malam, baiknya gunakan body protector yang dipasang di-dada, banyak dijual di pinggir jalan, kalau tidak ada, bisa juga pakai lapisan koran beberapa lembar.
  • Jaket, pakai jaket yang pas badan, jangan yang berkibar-kibar. Hal ini dapat mempengaruhi hambatan angin yang ditimbulkan, dan mempengaruhi kecepatan.
  • Jas Hujan, karena lagi musim hujan pastikan dibawa, kalo bawa bonjengers bawa jas hujan dua, jangan yang nyetir saja, kasihan yg belakang. Sebaiknya pilih jas hujan model terpisah antara baju dengan celana, jangan yang model ponco. kalo perlu malah sekalian penutup sepatunya (Gaiters), bisa dibeli di toko-toko adventurer.
  • Sarung tangan, yang bagus dari bahan kulit, tapi tidak kaku jadi handling grip-nya masih terasa.
  • Sepatu, pilih yang modelnya sangat nyaman dengan kaki kita, jangan kesempitan. Sebaiknya pilih yang modelnya menutupi mata kaki kita. Kalo tidak ada minimal pake sepatu model sneaker (sepatu kets)
  • Tas Ransel, letakkan barang-barang dalam tas ransel, jangan pakai tas travel, repot!
  • Kacamata hitam, jangan lupa. Biar tidak silau kalau jalan di siang bolong!
  • Helm, sebaiknya gunakan yang model full-face, atau paling tidak helm yang dapat menutupi sampai ke telingga kita.
  • Surat surat kendaraan, seperti SIM, STNK dan KTP, siapa tahu ada pemeriksaan di jalan, kalau tidak lengkap bisa mengganggu perjalanan lainnya.
  • Obat-obatan pribadi. Buat yang punya penyakit khusus bawa obat masing-masing. Yang juga penting bawa doping alias vitamin agar stamina tetap terjaga, minum satu sebelum berangkat.
  • Tools motor yang cukup. Untuk motor yang agak rewel bawa moving parts yang kira-kira akan bikin rewel di jalan apalagi kalau sudah dimodif, rewelnya suka aneh-aneh. Ingat penyakit-penyakit motor yang biasanya,dan bawa parts cadangannya. Jangan terlalu mengandalkan pada logistik.
  • Duit secukupnya.
KESIAPAN MOTOR
Untuk kesiapan kendaraan, jangan lupa untuk memastikan bahwa kendaraan yang kita bawa dalam keadaan sehat atau laik jalan jauh. Yang sebaiknya harus diperiksa:
  •  Olie mesin, cepat ganti apabila sudah lewat batas KM-nya.
  • Minyak Rem.
  • Kanvas Rem
  • Kekencangan/kerenggangan rantai motor
  • Kopling, kalau selah kopling dirasa sangat berat, coba cek lagi.
  • Ban, kalau sudah gundul, sebaiknya langsung di tukar dengan yang baru, apalagi jika sedang musim hujan, akan sangat berbahaya.
  • Cek kondisi lampu-lampu kendaraan, terutama lapu depan (head lamp), lampu belakang, lampu sein.
  • Ada baiknya untuk memeriksakan kondisi kendaraan/motor langsung ke bengkel kepercayaan, sekalian tune-up, biar dijalan dapat berjalan dengan baik dan tenang.

2. PENGORGANISASIAN : Dalam hal ini perlu di tunjuk personil yang bertanggung jawab terhadap hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan touring misal :
- Yang bertanggung jawab menerima pendaftaran touring.

Captain Leader, Kapten rombongan
  • Bertanggung jawab atas perjalanan turing ini, Tahu mengenai medan yang akan dilalui, dan pengambil keputusan kapan harus berhenti, istirahat, dan jalan. Memantau kondisi medan di depan apakah bisa dilewati rombongan dengan aman atau harus extra hati-hati. Memutuskan rute-rute mana yang akan dilalui rombongan dan memberitahukan tanda-tanda peringatan kepada rombongan di belakangnya. Kapten berada paling depan diapit blocker kiri-kanan.
  • Sebagai leader,harus menjaga kecepatan motor, biar yang dibelakang tidak ketinggalan, sebaiknya jaga kecepatan hingga maksimal 60 KM/Jam, supaya yang dibelakang tidak terlalu cepat dan sweeper juga bisa mengejar rombongan dan voijrider bila terjadi keadaan darurat. Apalagi turing ini banyak yang bawa bonjengers. Jika ada motor liar mengajak balapan biar saja blocker atau sweeper yang urus, acungin jempol tuh motor biar dia senang.
  • Kecepatan konstan juga agar rombongan tidak terpecah dan tidak mengorbankan teman, karena di jalan raya pada waktu menyalib kendaraan tidak semua sopir sifatnya mau mengalah jadinya bisa kecelakaan, karena pada saat yang satu habis menyalib ada ruang kosong si sopir biasanya langsung main masuk dan kasihan rombongan yang belakang karena bisa terjadi kecelakaan entah terserempet kendaraan yang kiri atau tertabrak kendaraan dari arah berlawanan.
  • Sebagai kepala rombongan, Kapten harus memberi contoh kepada rombongan di belakang etika berlalu lintas yang baik. Berhentilah apabila lampu merah sedang nyala, dsbnya. Sebagai leader, juga harus pasang mata dengan sebaik-baiknya. Kalau-kalau ada lubang atau hambatan didepan harus kasih tanda ke rombongan di belakang secara estafet. Peserta dibelakangnya wajib melakukan hal yang sama terus sampai ke peserta paling belakang (sweeper).
Berikut beberapa tanda peringatan dalam touring:
  • Tangan (kiri atau kanan sama aja) mengepal ke atas artinya Berhenti.
  • Tangan mengepal digerakkan ke atas dan bawah vertical atau menggerak-gerakan telapak tangan vertikal atas bawah, artinya Mulai Perlambat motor, Mau berhenti..
  • Menurunkan salah satu kaki ke kiri / kanan artinya ada hambatan di depan berupa lubang atau Pembatas jalan, atau hambatan lainnya di sebelah kiri/kanan, jangan dilewati!
  • Menurunkan kedua kaki artinya perlambat motor, hati – hati ada polisi tidur, atau jalan rusak.
  • Tanda dengan tangan ke kiri / kanan, artinya Akan berbelok ke arah yang ditujukan tangan.
  • Pada saat jalan sepi, kapten harus mengecek rombongan dengan menurunkan kecepatan kemudian mengecek rombongan dari yang pertama hingga yang terakhir. Kemudian kembali lagi ke depan. Sementara kapten mengecek rombongan tugasnya dialihkan ke Vojrieders.
VOJRIDERS ( saya sarankan gak usah pakai ini )
Sebagai pendamping kapten. Vojriders motornya harus dilengkapi sirine dan lampu rotator agar kendaraan di depan dapat mengetahui dengan segera keberadaan rombongan kita. Vojriders juga harus ikut menjaga kestabilan kecepatan agar rombongan yang dibelakangnya tidak keteteran dan mengingatkan Kapten bila terlalu cepat. Fungsi vojriders disini minimalis, hanya sebagai kepala ular-ularan saja. Rotator harus terus menyala sampai tujuan, boleh diistirahatkan sebentar-sebentar jika jalan kosong. Sirine tidak harus meraung-raung sepanjang perjalanan, berisik bikin pengeng! Bunyikan pada saat diperlukan, misalnya di persimpangan jalan, jalan di depan macet bergerak, menyalip truk/tronton, dll.
BLOCKER (Safety Officer) ( klu bisa tidak usah pakai ini )
2 orang disamping kapten, kiri dan kanan untuk membuka jalan. 1 orang di kiri utk meminggirkan kendaraan yang ada dikiri, dan 1 dikanan utk meminggirkan kendaraan yang ada dikanan. Tugas blocker sangat berat butuh mental yang kuat, dan fisik prima, handling berkendara yang bagus dan bernyali gede. Jadi formasinya mungkin seperti trisula. Kiri menyalakan sein kiri dan blocker kanan menyalakan sein kanan.
SWEEPER
Sweeper ini harus minimal adalah motor yang bisa mendahului rombongan mensejajari kapten apabila ada keadaan yang mengharuskan rombongan berhenti. Akselerasi cepat dan handling harus bagus. Sweeper minimal 2 kendaraan. Tugasnya sebagai penyapu apabila ada kendaraan/peserta yang tertinggal dibelakang, posisinya berada dipaling belakang rombongan karena dia juga berfungsi untuk memberitahukan leader didepan apabila dibelakang terjadi hambatan. Salah satu sweeper secara bergantian juga mengatur barisan agar rapi dan berada di barisan. Sweeper berhak menegor anggota rombongan yang ugal-ugalan, dan tidak mengindahkan aturan. Ada baiknya motor sweeper juga dilengkapi dengan alat alat pelengkap seperti sirine, atau lampu rotator. Sama dengan blocker, sweeper kiri menyalakan sein kiri dan sweeper kanan menyalakan sein kanan..
BENDAHARA PERJALANAN.
memudahkan rombongan dalam melakukan pembayaran, baik makan maupun pembeliabn tiket wisata di tempat tujuan. selain itu bendahara juga di gunakan untuk membuat rincian biaya yang keluar sehingga jangan sampai ada yang kehabisan biaya dalam perjalananan
DOKUMENTASI
kalau ini menurut saya wajib hukumnya, tanpa ada dokumentasi bisa di bilang orang lain tidak akan percaya kalau kita sudah melakukan perjalanan , menurut pepatah no pic = hoax

 DLL YANG DIRASA PERLU
3. PELAKSANAAN TOURING,
  •  Hendaknya pada pelaksanaan touring benar dilaksanakan sesuai rencana yang telah dibuat.
  • jangan melanggar lalu lintas, atau tetap menjadi pelopor safety riding
  • keselamatan adalah yang nomor 1, sedangkan sampai tujuan adalah bonus
  • usahakan kontrol emosi selama di jalan , atur kecepatan sesuai dengan kondisi jalan 
4. PENGENDALIAN / PENGAWASAN, Agar segala sesuatunya dapat berjalan dengan lancar sudah selayaknyalah perlu adanya pengendalian dan pengawasan dari intern peserta touring itu sendiri.
 
  numpang narsis
 
 
quote hari ini:
""klu tujuannya tidak nikah ngapain pacaran?


 
sekian tulisan dari saya, semoga menginspirasi
nuh2509@gmail.com

3 komentar:

Unknown mengatakan...

Wih tambah keren nih..serigalanya.. Ayook kapan2 turing bareng ama temen2 cs1 ato ama temen ARC.keenan cs1 owners #11

Anonim mengatakan...

manajemen tenaga dan perut ojo lali...

Anonim mengatakan...

Salam kenal mas.. tulisannya bagus. Tp menurut saya bagian yang ada rotator dan sirine sebaiknya dihilangkan...

Posting Komentar