wolverim peduli kelud part 1

on Selasa, 25 Februari 2014
sobat lb22, seperti yang kita ketahui bersama kemarin terjadi bencana alam di daerah jawa timur yaitu meletusnya gunung kelud yang menimpa beberapa kabupaten dan yang namanya terkena bencana pasti mereka butuh bantuan. betul tidak ?

melihat hal itu komunitas saya yaitu NW ID 3 chapter jatim alias wolverim tergerak untuk mengumpulkan sedikit demi sedikit bantuan yang kami mampu, mungkin tidak banyak tapi kami harap dapat meringankan beban saudara saudara kita di daerah sekitar kelud

dengan media chating whats app , sedikit demi sedikit terkumpul dana sumbangan dari teman teman semua bisa di bilang dalam waktu singkat terkumpulah dana yang tidak sedikit ( pokok di beliin e45 masih sisa lah.. ).

sebenarnya ada kebingungan mau di salurkan kemana dana ini, akhirnya dapat kabar dari anggota NWID yang berdomisili di kediri kalau komunitas motor kediri akan melakukan baksos di kelud dan akhirnya kami putuskan untuk nenyalurkan bantuan bbersama / melalui mereka.

Karena acara baksos di rencanakan pada hari minggu jam 09.00 sementara pada sabtu malam minggunya kami mengikuti acara jabaloks akahirnya uang serta bantuan di mandatkan untuk saya dan mas febri untuk di bawa kekediri sekalian kami berdua pulang kampung.

Setelah jabalok kami berdua tidak.ikut rolling thunder, kami langsung mengatur strategi saya menjemput teman yang mau kpare sedang mas febri packing barang dan.membelinkeperluan yg k di kirim seperti masker. Kami berdua memutuskan.tikum di terminal bungurasih.

Sekitar pukul 02.00 kami.meluncur beriringan , kami mematok.kecepatan.maksimal 80 kmpj karena kondisi sama sama capek walaupun jalan dapat di katakan lengang .

Kali ini kami memilih rute surabaya - jombang - cukir - pare - kediri kot
2 buah ns berjalan beriringan membelah jalanan provinsi malam.itu cukup dingin  karena angin yg cukup keras berhembus di tambah sisa pasir akibat erupsi kelud yang membuat jalan menjadi licin. Untungnya malam itu hujan tak turun sehingga tak menambah kesulitan di jalan.

Cukup 1,5 jam kami sudah memasuki kota pare.. sayup sayup terdengar lantunan alquran menandakan subuh sudah hampir tiba, berhubung rumah temen dekat dengan masjid raya an nur akhirnya di putuskan saya mengantar temen dan mas febri ke masjid untuk sholat subuh.

selesai ngantar temen , langsung saya melunjur ke masjid kebanggaan bocah pare ini. ternyata masjid ramai karena di gunakan sebagai pengungsian  banyak yang masih tidur hanya beralaskan tikar terlihat anak anak balita dan manula sungguh kasian melihatnya, sementara pasir ada dimana mana walaupun di dalam masid juga.  dan ketika sholatpun harus mengalasi lantai dengan kain yang saya bawa karena kotor banyak debu.
cuaca dingin membuat saya ingin ke kamar mandi , dan ternyata kamar mandinya antri panjang . bisa di maklumi karena jumlah kamar mandi terbatas jika dibandingkan jumlah pengungsi yang ada.

akhirnya kami berdua memutuskan untuk mencari spbu untuk membuang hasrat, ternyataa gak sampe 10 menit kami sudah bertemu spbu. langsung menuntaskan keinginan.







0 komentar:

Posting Komentar