Rumus dan Tata Cara Touring ala Divisi Humas Mabes Polri

on Selasa, 08 April 2014
artikel copy paste dari broadcast temen temen di media sosial,buat nambah pengetahuan temen temen sekalian bagaimana touring yang baik dan tidak mengganggu pengendara lain kali ini menurut fanpage Divisi Humas Mabes Polri setelah kemarin menurut saya sendiri


bagai mana tentang Rumus dan Tata Cara Touring yang saya ambil dari fanpage Divisi Humas Mabes Polri
 
Hand Code (Kode Tangan) Gunakan hanya tangan kiri
  • Acungan jempol ke atas = konfirmasi tanda siap berangkat; atau salam brotherhood
  • Satu jari = bentuk barisan konvoi menjadi satu kolom
  • Dua jari = bentuk barisan konvoi menjadi dua kolom
  • Lima jari = konvoi bubar untuk kembali bergabung setelah melewati rintangan (macet)
  • Jari mengepal = siap-siap berhenti (hanya untuk stop point)

Menunjuk arah = siap-siap berbelok ke arah yang ditunjuk
Foot Kode (Kode Kaki)
Turunkan kaki kiri = menunjukan adanya lubang di sebelah kiri
Turunkan kaki kanan = menunjukan adanya lubang di sebelah kanan
Turunkan kedua kali = menunjukan jalanan rusak, bergelombang, marka melintang, rel kereta api
Horn Code (Kode Klakson)
Bunyi panjang = konfirmasi siap berangkat (hanya sweeper); tanda klotur putus (hanya sweeper); tanda konvoi sudah kembali komplit setelah terputus (hanya sweeper)
Bunyi berulang sering = permintaan emergency stop
Bunyi pendek dua kali = salam brotherhood
Aturan Dasar
Motor dalam keadaan baik secara keseluruhan
Mental dan fisik biker maupun boncenger dalam keadaan fit secara keseluruhan
Patuhi semua standar SAFETY RIDER
Datang tepat waktu baik di start point ataupun di meeting point
Masuk dalam klotur (kelompok touring) yang telah ditentukan.
Tata Cara Pemberangkatan
Berlaku untuk setiap pemberangkatan baik dari start point dan setiap stop point (check point, emergency stop, dll) yang ditentukan oleh RC (road captain)
RC memberikan tanda siap berangkat dengan menghidupkan mesin motornya danemposisikan motornya sebagai RC (terdepan)
Peserta mengikuti dengan membentuk barisan 1 (satu) kolom dan ditutup oleh Sp (sweeper)
RC memberikan tanda akhir siap berangkat (lihat hand code) diikuti oleh peserta yang sudah siap
Sp memberikan tanda konfirmasi siap berangkat kepada RC (lihat horn code).
Tata Cara Konvoi
Dibagi dalam beberapa klotur dengan maksimum peserta 10 motor per klotur
Tidak membentuk garis lurus dengan motor didepannya
Posisikan motor lebih ke kanan atau ke kiri terhadap motor didepan untuk memberikan jarak menghindar bila terjadi pengereman mendadak
Atur jarak aman sesuai kecepatan
Pastikan kecepatan tidak melebihi 60 kpj
Tidak melanggar lampu merah
Teruskan pesan hand code (kode tangan) dan foot code (kode kaki) kepada peserta dibelakang
Nyalakan lampu penerang jalan (lampu dekat)
Hidupkan lampu hazard (opsional)
Tidak menggunakan lampu strobo ataupun flip-flop
Tidak menggunakan sirine ataupun pengeras suara
Tidak membunyikan klakson terhadap hal yang tidak perlu atau sudah diwakili oleh RC
Tidak saling mendahului
Pendengaran tetap dominan terhadap kondisi sekitar
Usahakan selalu dan tetap tenang
Tidak meninggalkan peserta yang mengalami masalah (troble) dijalan
Tata Cara di Lampu Lalu Lintas (Lalin) atau di Persimpangan
RC mengurangi kecepatan terutama saat lampu menyala kuning untuk menghindari putusnya konvoi
Tetap dalam konvoi kecuali ditentukan lain oleh RC
Tidak menerobos lampu merah sekalipun konvoi harus terputus
Tata Cara Konvoi Terputus
Sp memberikan pesan horn code (kode klakson)
RC mengurangi kecepatan
Setelah bebas dari hambatan, peserta yang terputus bersama Sp
mengejar konvoi dalam kecepatan aman max. 80 kpj
Setelah semua bergabung kembali Sp kembali memberikan horn code
Tata Cara Menghalau Penyusup
Maksimalkan jarak motor dengan motor didepannya sesuai kecepatan
Berikan tanda dan berikan jalan untuk mendahului kepada calon dan penyusup
Sp berusaha mengeluarkan penyusup dengan cara-cara yang baik
Tata Cara Peserta Mengalami Masalah
Peserta berikan tanda darurat mohon berhenti jika memungkinkan
RC memberhentikan konvoi
Sp advice RC bila tidak mengetahui
Sp atau salah satu peserta memberi tanda kepada klotur berikut
Tidak meninggalkan peserta dijalan dalam situasi apapun
Tidak meninggalkan peserta sendirian atau lebih baik lagi pending klotur
Bila terjadi kecelakaan minor injured :
Sp memberikan tanda kepada klotur berikutnya untuk tidak berhenti
Korban dirawat sementara
Bawa korban ke balai pengobatan terdekat bila perlu
Bila terjadi kecelakaan major injured :
Parkir semua motor di lokasi aman (ditunggui salah satu peserta bila perlu)
Semua peserta mengamankan TKP dan atur lalin
Sp memberikan tanda kepada klotur berikutnya
Evakuasi dipimpin langsung oleh RC
RC broadcast berita dan
Wajib stop touring
Bila terjadi mogok :
Klotur emergency stop
RC cari bengkel terdekat bila tidak bisa ditangani peserta
Antar dan kawal motor ke bengkel terdekat.


tapi jangan pakek sinyal kode  yang ini ya
bisa hancur nanti touringnya :
sinyal sepeda motor, sinyal konvoi sepeda motor, sinyal konvoi touring, sinyal touring motor, sinyal berkendara motor, motor, aman berkendara, sinyal aman berkonvoi, kode touring

Referensi : Fanpage Facebook Divisi Humas Mabes Polri
 gambar : komunitas thunder kaskus & google

quote hari ini:
"saya ganteng begitu juga anda karena semua manusia itu sempurna "


 
sekian tulisan dari saya, semoga menginspirasi
nuh2509@gmail.com

3 komentar:

Anonim mengatakan...

Joss bro share-nya
http://cahyadip.wordpress.com

Anonim mengatakan...

mantap gan,, kalo penyusupnya bening bisa dibawa juga

Unknown mengatakan...

@ cahya: makasih, sama sama bro

@mdblog : siap, tapi kamu yang tanggung jawab

Posting Komentar