review kuliner : lontong balap pak gendut kranggan

on Minggu, 09 Maret 2014
sobat lb22, sudah hampir 5 tahun saya bermukim di surabaya kurang lengkap klu tidak menulis makanan khas dari kota yang memiliki julukan city of heroes ini.
apa lagi klu bukan
 lontong balap


sebelum kita membahas tentang isi dan rasa dari lontong balap, alangkah baiknya kita telaah terlebih dahulu sejarah dari lontong balap ini
Menurut cerita dahulu Lontong Balap masih dijual dalam kemaron besar yang terbuat dari tanah liat yang dibakar, yang berat dan dipikul keliling kota. Kemaron besar yaitu wadah terbuat dari tanah liat (dibakar menjadi warna merah bata). Karena bobot kemaron yang berat, sekarang tempat ini diganti dengan panci yang terbuat dari logam. Untuk berebut pembeli di perjalanan dan pembeli di pasar, dulunya para pedagang Lontong Balap ini harus berjalan cepat-cepat menuju pos terakhir di Pasar Wonokromo, dari jalan cepat ini menimbulkan kesan berlomba sesama penjual (singkat katanya para pedagang ini balapan), dari balapan ini kemudian dikenal dengan nama lontong Balap. 
setiap lontong balap pasti memiliki komposisi yang khas yang terdiri atasontong, taoge, tahu goreng, lentho, bawang goreng, kecap, dan sambal. Penyajiannya Lontong diiris-iris dan di atas irisan lontong itu ditumpangi irisan tahu dan remasan beberapa lentho (bulatan kecil sebesar ibu jari dan dipencet ini bentuk lentho asli lontong balap, berbeda dengan lentho yang dipakai sekarang.
Kemudian di atasnya ditumpangi kecambah setengah matang yang porsinya terbanyak dalam hidangan, setelah itu diambilkan kuah secukupnya, sambal dan kecap disesuaikan selera pembeli. Makanan ini dihidangkan dengan pasangannya yaitu, beberapa tusuk sate kerang.


Dan kemarin saya sempatkan diri untuk mencicipi salah satu lontong balap yang ada di jalan kranggan, tepatnya di lontong balap pak gendut ( entah yang asli atau bukan saya tidak tahu ). tapi menurut yang saya dengar lontong balap pak gendut ini yang paling terkenal di surabaya.
yang saya rasakan jelas enak, namun sayang kuahnya kurang terasa mengggigit kurang terasa petisnya.

opini pribad isaya jujur kurang cocok di lidah saya karena saya lebih suka makanan yang bercita rasa manislontong balap ini cenderung terasa gurih dan pedas CMIIW. 

sekarang saya akan berbagi DC yang saya keluarkan kemarin:
lontong balap : 10.000/ porsi
sate kerang : 10.000/porsi
es degan : 3.500/ porsi

mahal? tidak juga karena harga itu relatif dengan apa yang kita nikmati
oh ya , sedikit mengubah gaya tulisan karena di protes beberapapembaca


quote hari ini:

"mau melakukan apapun, restu orang tua itu nomor satu"
 
sekian tulisan dari saya, semoga menginspirasi
nuh2509@gmail.com 

2 komentar:

setia1heri mengatakan...

wah mantabz tuh...DC termasuk murah...heheh

Unknown mengatakan...

iya kang, tapi klu buat mahasiswa ya terasa

Posting Komentar